lokasi yang curam menghambat jalannya pemadaman
Ponorogo,Investigasi
Asap tebal menyelimuti hutan lindung di sebelah timur kawasan telaga
Ngebel,Kebakaran kembali terjadi di kawasan wisata telaga Ngebel ini,tanaman
pinus,cengkeh dan tanaman kaliandra ( makanan pokok Kambing ) di hutan lindung
di lereng Gunung Wilis, Ponorogo, Jawa Timur ikut terbakar.kebakaran di picu
dari para pendatang maupun wisatawan yang kurang berhati hati,di sekitar lokasi
kebakaran juga ditemukan 5 titik kebakaran kecil ,2 titik diantaranya adalah
pemicu kebakaran yang mengakibatkan hamper 1,5 hektar di petak 66 itu habis terlalap si Jago merah.
Tiupan angin yang cukup kencang serta banyaknya semak,dahan dan ranting
kering di hutan lindung membuat api cepat meluas,sehingga nyaris mengancam
pemukiman penduduk di sekitar objek wisata, Telaga Ngebel.khususnya pemukinman yang berada di bawahgunung lokasi kebakaran itu,pasalnya sering kali terjadi batu batuan yang jatuh dari gunung bekas kebakaran tersebut
Hutan lindung ini terletak di lereng Gunung Wilis, sebelah timur Telaga Ngebel tepatnya Desa Gondowido, Kecamatan Ngebel, Ponorogo. Kebakaran hutan di petak 66 yang hanya berjarak berkisar300- 500meter dari objek wisata, Telaga Ngebel tersebut mulai terjadikebakaran Minggu sekitar jam 12.00 siang dan berhasil dipadamkan sekitar jam 15.30, Kobaran api cepat membesar karena selain tiupan angin, juga di hutan lindung tersebut banyak terdapat getah dari pohon pinus yang belum diambil. Getah ini juga memicu kebakaran cepat meluas.
Pihak Perhutani dibantu Polisi dan warga bergotong royong berusaha memadamkan api tersebut,mereka kesulitan memadamkan api karena lokasi kebakaran yang cukup curam dengan kemiringan bukit hingga 85 derajat,,
Kapolsek Ngebel AKP Supardi.SH saat dikonfirmasi tentang kronologi awal
terjadinya kebakaran ini menjelaskan bahwa kebakaran ini dipicu adanya kecerobohan
salah satu pengunjung wisata telaga Ngebel yang sengaja maupun tidak sengaja
menyalakan api dan lupa mematikan.,lalu titik api terbawa angin hingga mengenai
rumput yang kering hingga menimbulkan
kebakaran tersebut.jelasnya
Hal serupa juga dikatakan oleh Narlan,Asper Perhutani BKPH Wilis Barat ,pihaknya
juga akan merintis penanaman kembali yang rencananya tumbuh tumbuhan yang tidak
akan cepat mati bila suatu saat ada musibah kebakaran seperti ini,seperti
contoh pohon pucung dan miri.tetapi semua itu menunggu hasil musyawarah dari
beberapa pihak yang menangani di bidang ini,tegasnya.Sis
0 komentar:
Posting Komentar