Di Duga Pekerjaan Galian Tidak Sesuai dengan Bestek
Madiun, Investigasi
Keluh kesah akibat
kekurangan air bersih sangat dirasakan oleh masyarakat khususnya Desa
Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Dikala musim kemarau
mereka sangat kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari – hari. Dengan
adanya bantuan dan realisasi dari Pemerintah Kabupaten Madiun diharapkan dapat
mengatasi dan meminimalisir permasalahan yang di alami oleh masyarakat.
Bantuan Pemerintah untuk
Pengadaan Dan Penyediaan Sarana Dan Prasarana Air Bersih Desa Banjarsari
Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten
Madiun bersumber dana dari APBD Kab Madiun tahun anggaran 2012 di lelang kan via online melalui
Layanan Pengadaan Secara Elektronik ( LPSE ) Kabupaten Madiun dengan nilai pagu
sebesar Rp. 302.876.000,00 pada bulan Mei lalu. Adapun pemenang lelang adalah
CV . SONGO – SONGO yang
beralamatkan di Jl. Sunan Kudus No.42 Kel. Cekok Kec. Babadan Kabupaten
Ponorogo dengan nilai kontrak sebesar Rp. 276.982.000,00.
Namun dalam pelaksanaan fisiknya diduga terjadi penyimpangan dari bestek
maupun mutu bahan. Diantaranya adalah Galian Pipa berdasarkan gambar kedalaman
40 cm sampai 110 cm dan lebar galian atas 30 cm sampai 65 cm, akan tetapi fakta di lapangan kedalaman galian
25 cm dan lebar hanya 20 cm. Adapun jenis pipa yang digunakan sesuai dengan spesifikasi teknis adalah PVC
diameter 1 – 2” kelas AW / S, tetapi mutu pelaksanaan diduga tidak sesuai. Hal
ini terlihat dari ketebalan Pipa yang tidak memenuhi unsur kelas AW / S.
Piji, Mandor borong proyek saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa galian pipa
tersebut diusahakan sesuai dengan gambar rencana. Cuma pelaksana proyek nya
kurang begitu memberi arahan. Jadi ya saya gali seperlunya yang penting pipa
bisa masuk. Untuk pipanya sendiri saya pasang sesuai bahan yang datang mas.
Terang mandor borong.
Sujatmiko, Aktifis LPK SM Madiun waktu cross ceck di lapangan
bersama wartawan membenarkan akan dugaan penyimpangan tersebut.sesuai
investigasi di lapangan bahwa galian pipa banyak terjadi penyusutan volume
dari kedalaman maupun lebar baik atas
maupun bawah. Secara langsung item
pekerjaan urugan tanah pasti berkurang. Sedangkan Galian untuk yang melintas
jalan kelas satu juga tidak sesuai. Yang
seharusnya berlapis pasir dan batu onderlah tetapi fakta di lapangan hanya di
urug tanah hasil galian. Untuk jenis pipa yang digunakan juga diduga tidak
sesuai dengan Spesifikasi Teknis. itu terlihat dari tebal pipa. Akibat galian
yang tidak sesuai dengan Bestek bisa berdampak pipa mudah pecah jika akses
jalan dilewati kendaraan.katanya
Sujatmiko juga menambahkan bahwa dari pihak
Rekanan Kontraktor sampai berita ini diterbitkan belum mau di konfirmasi serta
pihak Dinas Pekerjaan Umum ( PU ) Bina Marga dan Cipta Karya Kab. Madiun di
hubungi via sms juga belum turun ke Lapangan guna pembenahan dugaan
penyimpangan galian dan mutu pipa. Dan Juga
Pengawas Lapangan terkesan tutup
mata. Terangnya.( Ngo / Sur
0 komentar:
Posting Komentar