Headlines News :

Home » , » Apa sih Faktor asal mula Bisa Lesbi

Apa sih Faktor asal mula Bisa Lesbi

Written By Siswo.Investigasi Indonesia/MDTI Ponorogo on Senin, 29 Juli 2013 | 02.38

KLIK - Detail


TAK SEMUA YANG DISAKITI LELAKI JADI LESBI


Banyaknya Tenaga Kerja Wanita (TKW) Indonesia di Hong Kong yang mulai menyukai sesama jenis alias menjadi lesbian, dipahami psikolog Ratih Andjayani Ibrahim sebagai sebuah pilihan hidup. Trauma dengan lelaki, kesepian, tekanan hidup di negeri orang, ajakan atau rayuan teman yang lesbian, perasaan ingin tahu dan coba-coba, serta mengikuti tren yang sedang "in" di sana, semua itu menurut Ratih bisa saja menjadi alasan hingga akhirnya menjadi lesbi. "Pada dasarnya, setiap orang terlahir dengan kapasitas yang sama untuk bisa menyukai sesama maupun lawan jenisnya. Bentuk rasa sukanya pun bervariasi. Mulai rasa suka yang netral sifatnya, berbungkus kekaguman, sampai yang menjurus pada hubungan asmara atau didasarkan pada kebutuhan seksual alternatif," ujar psikolog Personal Growth ini.

Penyebab orang menjadi lesbian, menurut Ratih, sangat subyektif dan harus dilihat kasus per kasus. Alasan-alasan yang disebutkan di atas, semuanya bisa saja terjadi, hingga berlanjut ke hubungan seksual alternatif.. "Merujuk ke referensi terkini dari para pakar perilaku, homoseksual (gay dan lesbian) sekarang disebut sebagai hubungan seksual alternatif, bukan lagi dianggap sebagai sebuah penyimpangan, apalagi kelainan perilaku seksual," jelasnya.

Menurut Ratih, banyak teori yang berkaitan dengan homoseksual. "Ada teori yang bilang, memang sudah dari sananya yang bersangkutan memiliki kecenderungan itu. Ada juga yang berpendapat gara-gara pengaruh lingkungan atau lantaran trauma yang dialaminya. Ada pula yang percaya, homoseksual semata-mata karena faktor pilihan hidup yang dibuatnya sendiri. Jadi, mana pendapat yang paling benar? Walaupun ada benang merah dari sejumlah teori, tetap saja alasan yang paling hakiki pada setiap orang yang sifatnya sangat subyektif," papar Ratih. Dengan demikian, mungkin saja tekanan hidup yang dihadapi TKW Indonesia di Hongkong, hidup sendirian dan kesepian di negeri orang, tidur di ruang tamu atau dapur yang sempit, bahkan mendapat perlakuan tidak baik dari majikannya, bisa memicu keinginan mereka untuk memilih menjadi lesbi. Begitu juga dengan faktor disakiti lelaki. "Meski tidak selalu demikian. Tak serta-merta semua perempuan yang pernah disakiti lelaki akan menjadi lesbian. Ada begitu banyak perempuan yang mengalami banyak luka dalam relasinya dengan lelaki tapi tetap menjadi perempuan heteroseksual sepanjang hidupnya. Sejauh mana sakit hati bisa mengubah perilaku seseorang, juga terpulang bagaimana yang bersangkutan menghayati rasa sakit hatinya itu," terang Ratih.

Mengenai faktor tren yang disebut sebagian TKW sebagai dasar mereka berperilaku, menurut Ratih, memang bisa menyebabkan perilaku lesbian mereka permanen, namun bisa juga temporer. "Maksudnya, jika bersifat temporer atau sementara saja, begitu yang bersangkutan kembali ke habitatnya semula, ia akan kembali ke perilaku standar yang berlaku di lingkungan lamanya. Tapi jika ternyata pengalaman menjadi lesbian memang cocok buat dia, misalnya jatuh cintanya betulan dan hubungan seks dengan sesama jenis dirasa betul-betul pas, ya, bisa saja meski awalnya cuma ikut-ikutan tren, akhirnya jadi lesbian betulan."
Share this article :

0 komentar:

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. INVESTIGASI INDONESIA EKS KARESIDENAN MADIUN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger