Banyak sudah usaha yang dilakukan Polres
Ponorogo untuk mengungkap siapa pembunuh Rista serta siapa ayah dari jabang
bayi Rista. Kini harapan untuk mengungkap kasus pembunuhan Frista Fransiska,
17, siswi SMKN I Ponorogo, agaknya tinggal bertumpu hasil uji DNA.
Sebab, polisi belum juga
menemukan titik terang jati diri pembunuh kendati sudah memeriksa 40 saksi. "Belum ada perkembangan berarti,
tetapi petunjuk sekecil apapun tetap kami dalami terus," kata
Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Misrun, kemarin.
Dia menyebut kendala
pengungkapan kasus pembunuhan gadis hamil tujuh bulan itu karena korban
memiliki banyak teman dekat. Selain itu, Rista panggilan dari Frista Fransiska
selama hidup terlalu tertutup menyimpan rahasia pribadinya ke keluarga maupun teman-
temannya. "Kami tetap
melakukan pemeriksaan saksi-saksi sambil menunggu hasil tes DNA," terang Misrun. muncul petunjuk cukup berharga di
saat-saat terakhir sebelum anak perempuan pasangan Saptoni dan Siti Fatimah,
warga Kauman, itu ditemukan tewas mengenaskan di selokan, pada Jumat (12/7)
malam lalu.
Ada saksi yang
melihat Rista dijemput seorang pria naik motor matik putih di depan warnet
berjarak sekitar 500 meter dari rumahnya.
Saksi lain juga melihat dua lelaki naik
motor Honda GL malam-malam berada di warung es degan Desa Maron, jalur
Ponorogo-Wonogiri, tempat mayat korban ditemukan.
Namun, motor matik putih sudah tidak terlihat di lokasi.
Saksi melihat di TKP (tempat kejadian
perkara) terdapat tiga pria. "Dua remaja dan satu dewasa, kami
sedang menelusuri plat nomornya" ujar salah satu saksi.
Sementara itu,
Saptoni di depan penyidik mencurigai dua teman dekat anaknya yang sering
menjemput ke rumah. Saptoni membantah terlibat, kebiasannya memanggil Frista
pulang malam karena kangen seharian tidak ketemu. Korban selama ini tidur di
ruangan terpisah yang bersebalahan dengan kamar ayahnya.
Seperti
diberitakan, Rista ditemukan sudah menjadi mayat di selokan dengan empat luka
tusuk dan bekas hantaman batu besar di wajah. Polisi akhirnya sengaja
membongkar makam korban untuk mengambil sampel darah janin tujuh bulan di rahim
korban sebelum dikirim ke Labfor Polda Jatim. Sebab, ayah jabang bayi itu
diyakini sebagai pembunuh Rista.Sis
Banyak sudah usaha yang dilakukan Polres
Ponorogo untuk mengungkap siapa pembunuh Rista serta siapa ayah dari jabang
bayi Rista. Kini harapan untuk mengungkap kasus pembunuhan Frista Fransiska,
17, siswi SMKN I Ponorogo, agaknya tinggal bertumpu hasil uji DNA.
Sebab, polisi belum juga
menemukan titik terang jati diri pembunuh kendati sudah memeriksa 40 saksi. "Belum ada perkembangan berarti,
tetapi petunjuk sekecil apapun tetap kami dalami terus," kata
Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Misrun, kemarin.
Dia menyebut kendala
pengungkapan kasus pembunuhan gadis hamil tujuh bulan itu karena korban
memiliki banyak teman dekat. Selain itu, Rista panggilan dari Frista Fransiska
selama hidup terlalu tertutup menyimpan rahasia pribadinya ke keluarga maupun teman-
temannya. "Kami tetap
melakukan pemeriksaan saksi-saksi sambil menunggu hasil tes DNA," terang Misrun. muncul petunjuk cukup berharga di
saat-saat terakhir sebelum anak perempuan pasangan Saptoni dan Siti Fatimah,
warga Kauman, itu ditemukan tewas mengenaskan di selokan, pada Jumat (12/7)
malam lalu.
Ada saksi yang
melihat Rista dijemput seorang pria naik motor matik putih di depan warnet
berjarak sekitar 500 meter dari rumahnya.
Saksi lain juga melihat dua lelaki naik
motor Honda GL malam-malam berada di warung es degan Desa Maron, jalur
Ponorogo-Wonogiri, tempat mayat korban ditemukan.
Namun, motor matik putih sudah tidak terlihat di lokasi.
Saksi melihat di TKP (tempat kejadian
perkara) terdapat tiga pria. "Dua remaja dan satu dewasa, kami
sedang menelusuri plat nomornya" ujar salah satu saksi.
Sementara itu,
Saptoni di depan penyidik mencurigai dua teman dekat anaknya yang sering
menjemput ke rumah. Saptoni membantah terlibat, kebiasannya memanggil Frista
pulang malam karena kangen seharian tidak ketemu. Korban selama ini tidur di
ruangan terpisah yang bersebalahan dengan kamar ayahnya.
Seperti
diberitakan, Rista ditemukan sudah menjadi mayat di selokan dengan empat luka
tusuk dan bekas hantaman batu besar di wajah. Polisi akhirnya sengaja
membongkar makam korban untuk mengambil sampel darah janin tujuh bulan di rahim
korban sebelum dikirim ke Labfor Polda Jatim. Sebab, ayah jabang bayi itu
diyakini sebagai pembunuh Rista.Sis
0 komentar:
Posting Komentar