Headlines News :

Home » » PONOROGO SAMPLING PROGRAM

PONOROGO SAMPLING PROGRAM

Written By Siswo.Investigasi Indonesia/MDTI Ponorogo on Kamis, 10 Mei 2012 | 03.21



UNTUK BALITA GIZI BURUK
Pak Dhe sedang menyaksikan Bu Dhe  menyuapi anak balita
Ponorogo,-
Kota Reog terpilih menjadi daerah sampling untuk program
peningkatan gizi balita gizi buruk yang tepatnya dilaksanakan didesa Sidoharjo kecamatan Jambon. kedepan daerah ini akan menjadi percontohan untuk daerah-daerah lain di Indonesia. Secara acak daerah kecamatan Jambaon terpilih untuk pelaksanaan program peningkatan gizi bagi balita dengan gizi buruk. Harapannya, jumlah balita dengan gizi buruk didaerah ini berkurang dan modelnya bisa ditiru di daerah lain.

Dirjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kemenkes RI Slamet Riyadi
Yuwono disela pembagian paket gizi kepada warga di Desa Sidoharjo,
Ponorogo, kemarin. mantan Direktur RS dr Sutomo Surabaya ini menyatakan, salah satu upaya peningkatan gizi kepada pada balita yang menderita gizi buruk tersebut adalah dengan pemberian paket bantuan. Paket tersebut berisi antara lain susu, biskuit serta makanan pendamping ASI.
“Ini sebagai cara untuk meningkatkan asupan gizi,” ujarnya.

menurutnya ada tiga hal yang membuat balita menderita gizi buruk. Yaitu
kondisi ekonomi yang lemah, kesulitan memberikan makanan yang sehat dan
bergizi serta pola pengasuhan yang kurang tepat. Selain bantuan makanan dan
susu, diberikan pula peralatan kesehatan dan alat peraga boneka untuk
edukasi bagi keluarga dan balita agar semakin sadar akan pentingnya gizi.
Juga diserahkan kadarzi atau kartu sadar gizi untuk memantau asupan gizi
para balita di daerah tersebut.

Bupati Ponorogo Amin menyatakan, saat ini terdapat 62.438 balita yang ada
di Ponorogo. Dari jumlah ini, 303 diantaranya dilaporkan mengalami gizi
buruk. Dari angka ini, 252 mengalami kondisi sangat kurus dan 51 masuk
kategori kurus.
“Kondisi ini cukup memprihatinkan. Karena itu harus ditekan dengan berbagai
cara,” ucapnya.
Selain asupan gizi dan bantuan paket gizi serta pendampingan, kehadiran
balita di posyandu juga akan digenjot. Kalau saat ini baru sekitar 70%
balita hadir tiap bulannya diposyandu, maka di masa mendatang harus lebih
tinggi. “Kalau bisa, kehadiran mencapai 100%. Semua balita datang,” ujar
Amin.

Kemarin bantuan datang dari tiga pihak. Yaitu dari Kemenkes RI, Pemprov
Jatim dan dari Pemkab Ponorogo. Bantuan diserahkan langsung oleh Gubernur
Jatim Soekarwo. Dilakukan juga demo memasak dan memberikan makanan olahan. sebagai variasi untuk peningkatan asupan gizi. Secara spontan, Nina
Soekarwo, istri Gubernur Jatim, sempat menyuapi balita yang ada di lokasi
acara.
Share this article :

0 komentar:

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. INVESTIGASI INDONESIA EKS KARESIDENAN MADIUN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger