Madiun, Investigasi
Kegiatan
Batki Sosial Terpadu ( BST ) dipimpin langsung oleh Bupati Madiun H.Muhtaron,
S.Sos tanggal 23 – 24 Mei 2012 di Desa Bader, Kecamatan Dolopo, Kabupaten
Madiun. Kegiatan ini diikuti oleh Wakil Bupati, Anggota Forpimda Kabupaten
Madiun, Kepala SKPD, TP – PKK Kabupaten Madiun serta anggota TNI / POLRI.
Berbagai
kegiatan yang dilaksanakan meliputi Olahraga Bola Voly bersama masyarakat,
Sarasehan, Mengunjungi masyarakat yang kurang mampu atau sedang sakit, kerja
bakti pengaspalan jalan, pelayanan administrasi ( KTP, KK, SKCK, Ijin Usaha,
SIM, dan lain sebagainya ), pendaftaran transmigrasi dan pendaftaran TKI keluar
negeri, pelayanan kesehatan masyarakat, pelayanan keluarga berencana, pasar
murah, donor darah, pemeriksaan kesehatan ternak, normalisasi saluran irigasi
dan posyandu serta penaburan benih ikan nila.
Dalam
kegiatan ini, Bupati Madiun juga berkenan menyerahkan bantuan langsung berupa
bola volley beserta net nya kepada karang taruna, alat permainan edukatif untuk
TK, bantuan beasiswa untuk siswa SD/MI, siswa SMP / MTs, bantuan untuk tempat
ibadah, bantuan sembako untuk KK yang kurang mampu dan lain – lain yang
diusulkan oleh masyarakat pada saat sarasehan seperti alat music keyboard, alat
pengeras suara untuk jamaah yasin, bantuan modal usaha kecil, bantuan aspal.
Hanya saja untuk usulan permintaan bantuan yang memerlukan anggaran besar,
diminta mengajukan proposal.
Dalam
sambutannya Bupati Madiun mengatakan, Bhakti Sosial Terpadu ( BST ) Pemerintah
Kabupaten Madiun sudah berjalan selama 13 tahun dan di Desa Bader ini yang ke
87 kalinya. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk pendekatan antara
PemKab Madiun dengan Masyarakat. Dalam kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat
memanfaatkan momen ( Sarasehan ) untuk menyampaikan aspirasinya kepada
Pemerintah demi kemajuan pembangunan di Kabupaten Madiun.
Terkait
dengan rusaknya infrastruktur terutama jalan, Bupati Madiun H.Muhtaron, S.Sos
menjelaskan bahwa hal ini disebabkan oleh cuaca yang tidak menentu selama dua
tahun terakhir. Curah hujan yang tinggi menyebabkan kandungan air tanah bawah
aspal meningkat. Sedangkan aspal sediri karakternya cenderung panas sehingga
mengembang, ketika lapisan tanah lembek, arus kendaraan dengan tonase berat
maka kondisi ini menjadi penyebab rusaknya jalan. Untuk mengadakan perbaikan
jalan perlu dana besar dan harus sudah masuk dalam APBD. Hal ini perlu
diketahui masyarakat bahwa pemerintah tidak boleh begitu saja melaksanakan
pembangunan tanpa ada perencanaan sebelumnya. Untuk itu Bupati Madiun
mempersilahkan kepada masyarakat untuk mengajukan Proposal kepada PemKab.Madiun
terkait dengan perbaikan jalan yang rusak untuk dimasukkan dalam APBD tahun
berikutnya.
Bagi
masyarakat yang akan membangun / memperbaiki jalan desa, Bupati juga menghumbau
agar membangun jalan desa dengan mencontoh pola PNPM yaitu dengan spesifikasi
menggunakan rabat beton. Dijelaskan bahwa pola ini sangat baik karena rabat
beton sangat kedap air. Disamping itu pola perawatannya sangat murah dan bisa
dikerjakan secara swadaya oleh masyarakat.
Sebelum
mengakhiri sambutannya, Bupati juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh
masyarakat Desa Bader yang telah melaksanakan swadaya pengaspalan jalan desa.
Ini merupakan bentuk kepedulian masyarakat akan kemajuan pembangunan di lingkup
Kabupaten Madiun. Yang tidak kalah pentingnya, kita harus berupaya untuk
mempertahankan budaya gotong royong masyarakat dalam melaksanakan pembangunan.
Ini merupakan budaya warisan nenek moyang bangsa Indonesia.
Dalam kegiatan BST di Desa
Bader, Bupati Madiun bersama anggota Forpimda berkenan menabur benih ikan Nila
di kolam induk desa sebanyak 5000 ekor. Diharapkan dengan adanya budidaya ini,
Kebutuhan gizi masyarakat bisa terpenuhi..
0 komentar:
Posting Komentar