Headlines News :

Home » , » Tembak Mati Teroris Tulungagung Dinilai Janggal

Tembak Mati Teroris Tulungagung Dinilai Janggal

Written By Siswo.Investigasi Indonesia/MDTI Ponorogo on Minggu, 04 Agustus 2013 | 04.21


Jakarta ,,

Pihak Komnas HAM telah menyelidiki kasus penembakan mati terhadap dua terduga teroris di Desa Gambiran, dan Penjor, Kecamatan Pagerwojo, Tulungagung, Jawa Timur. Penyelidikan ditemani beberapa pengurus Muhammadiyah setempat.

Siane Indriani, anggota Komnas HAM mengatakan dalam investigasi di Tulungagung dan Lamongan, pihaknya menemukan adanya kejanggalan terhadap proses penembakan mati dua terduga teroris di Tulungagung pada 22 juli 2013 oleh Densus 88.

"Komnas HAM menemukan fakta bahwa dua terduga teroris (Rizal atau Eko dan M. Hidayah atau Dayat) ditembak dalam kondisi tidak berdaya dan tidak ada perlawanan," kata Indri melalui press release yang diterima INILAH.COM, Minggu (4/8/2013).

Menurut dia, berdasarkan keterangan warga memang selama tiga bulan ini ada orang-orang yang menyamar sebagai gelandangan dan sering berada di lokasi sejak kedatangan Rizal tiga bulan ini. "Belakangan warga mencurigai mereka itu adalah intel," ucapnya.

Menurut logika, lanjut dia, apabila memang sudah diintai lama mestinya ada banyak kesempatan Densus 88 bisa menangkap keduanya hidup-hidup dan tidak perlu menembak mati. Jika memang benar keduanya sebagaimana dicurigai, tentunya lebih menguntungkan jika ditangkap hidup.

"Apalagi kan desa itu tempatnya terpencil, lokasinya berbukit-bukit. Bisa saja ditangkap selama mereka di desa itu," jelas Indri.

Selain itu, Polri juga memiliki alat canggih seperti CCISO (Cyber Crime Investigation Satelit Operation), tentunya bisa menyadap dan mendeteksi dimanapun keberadaannya. Kalau ini dilakukan secara profesional tentu tidak perlu ada penembakan mati.

"Sejauh ini sudah sekitar 110 korban yang ditembak mati Densus 88 tanpa proses pengadilan. Kami mendesak jangan lagi ada penembakan mati, karena berbagai dalih yang selalu disampaikan ke publik seolah-olah membahayakan petugas seringkali tidak benar. Justru sebagian besar korban ditembak dalam kondisi tidak berdaya," tandas dia. yeh
Share this article :

0 komentar:

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. INVESTIGASI INDONESIA EKS KARESIDENAN MADIUN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger