Madiun, Investigasi
Seks
bebas di kalangan remaja sekarang sedang marak-maraknya menjadi perbincangan
publik. Menteri Kesehatan (Menkes) yang baru, Nafsiah Mboi yang sudah dilantik
oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan pernyataan kontroversi
terkait rencananya meningkatkan kampanye penggunaan kondom untuk memerangi
HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immuno Deficiency Syndrome)
yang berdasarkan laporan Kementrian Kesehatan Indonesia pada tahun 2009, jumlah
orang yang terinfeksi HIV berkisar 314.500 orang dengan rata-rata usia 15-49
tahun. Dan menurut laporan UNAIDS (Joint
United Nations Programme on HIV and AIDS) tahun 2008, Indonesia
menjadi salah satu Negara di Asia dengan penularan yang paling cepat.
Sabtu
(30/6) lalu sekitar pukul 13.30, menurut keterangan Miftahul Huda, salah satu pemuda
yang tergabung dalam forum Hizbut Tahrir Indonesia cabang Madiun Raya ada sekitar
50 orang yang tergabung dalam orasi yang bertempat di Alun-alun Kota Madiun
itu, mereka menolak secara tegas
kampanye penggunaan kondom di kalangan remaja yang dikeluarkan oleh Menteri
Kesehatan (Menkes) yang sebelumnya menjabat sebagai sekretaris eksekutif Komite Penanggulangan AIDS (KPA), terangnya di
sela-sela orasi berlangsung.
“Memberikan
kemudahan akses pada remaja untuk mendapatkan kondom bakal semakin meningkatkan
pergaulan seks bebas. Program kondomisasi terhadap remaja harus secara tegas
ditolak, sebab program tersebut secara tidak langsung akan berakibat pada
legalisasi seks bebas di kalangan kawula muda dan merupakan jalan tol
kehancuran generasi bangsa ini. Solusi dan harapan untuk menyelesaikan masalah
ini adalah dengan penerapan syariah islam oleh Negara dalam bingkai khilafah
islamiyah” ungkapnya. (Ita)
0 komentar:
Posting Komentar