Headlines News :

Home » » Kecewa, DPRD Magetan Sidak Raskin Temukan Gurem

Kecewa, DPRD Magetan Sidak Raskin Temukan Gurem

Written By Siswo.Investigasi Indonesia/MDTI Ponorogo on Kamis, 02 Agustus 2012 | 03.15

         Magetan ; Menindak lanjuti dialog antara DPRD Magetan dengan pihak Bulog terkait pengaduan raskin yang tidak layak konsumsi akhirnya berujung pada inpeksi mendadak (sidak) yang digelar Komisi B DPRD Magetan ke gudang Bulog yang berada di Gulun, Winong, Kec.Maospati, Kab. Magetan, Rabu(1/8/12).
Sidak tersebut dipimpin langsung oleh Suratman selaku ketua Komisi B dan diikuti seluruh jajaran, tidak ketinggalan pula Kabag Perekonomian candrawati beserta staf. Meskipun sidak diduga bocor namun Komisi B tidak kecolongan dan menemukan raskin dengan kondisi yang jauh dari layak konsumsi,
                “kami menemukan beras di bulog ini jauh dari layak sebab banyak mengandung butir menir, butir katul, butir hijau, butir gabah dengan jumlah diatas maksimal ketentuan” ungkap Suratman setelah mengambil contoh raskin secara acak.
Kejadian yang menggelikan adalah saat memeriksa raskin ditemukan banyak kutu (gurem) pada beras, spontan saja para anggota sidak merasa badannya gatal-gatal semua. “Bulog kok seperti kandang ayam, banyak kutu (gurem)nya. Apa rakyat mau disuruh makan makanan ternak?”. Kata Suryadi anggota Komisi B.
Miftahul Adha dikonfirmasi mengenai penemuan tersebut menerangkan bahwa pihak bulog akan mengganti raskin apabila memang ditemukan beras yang tidak spesifikasinya tidak sesuai dengan inpres yakni kadar air maksimal 14 % ,Broken maksimal 20%, menir maksimal 2%.
“Jika ditemukan beras yang tidak sesuai standart aturan yaa complain dong” kilah Miftahul Adha. Dan mengenai ditemukannya kutu Mistahul Adha hanya diam saja tidak memberikan komentar.
Sementara itu Sifaul Anam,Ketua Ormas Orang Indonesia Bersatulah yang berada dilokasi sidak tersebut menuturkan bahwa peran pemerintah diharapkan tidak berhenti pada tataran dialog dan sidak, melainkan membentuk tim khusus untuk yang aktif dalam melakukan pengecekan raskin sebelum jatuh ke tangan masyarakat miskin.
“Kami berharap bulog tidak berubah tupoksinya menjadi tengkulak pembunuh rakyat, yang mana menimbun beras kwalitas super dan menjualnya keluar daerah magetan, namun disisi lain bulog memberikan beras jelek pada rakyat miskin” kata Anam
Selama ini persepsi masyarakat banyak yang keliru, mereka banyak beranggapan bahwa raskin yang beredar seharga Rp.1.600.per kilogram, padahal menurut Ka.subdivre Miftahul Adha dolog Ponorogo, pihak bulog memberi beras tersebut dengan harga Rp.6.600- per kilogram, jadi bisa dihitung bahwa subsidi pemerintah adalah sebanyak Rp.5000- per kilogram
“Jika layak dicurigai berdasarkan besaran subsidi pemerintah terhadap beras ditambah harga beli dari masyarakat dibanding dengan kwalitas beras yang sangat jelek tentunya pemerintah segera melakukan audit dan menghentikan semua manipulasi kesejahteraan rakyat” tegas Anam.
 Selain itu, Candrawati kabag perekonomian akan berkoordinasi dengan perangkat desa terkait mekanisme pengaduan dan hal hal yang berkaitan dengan raskin
Share this article :

0 komentar:

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. INVESTIGASI INDONESIA EKS KARESIDENAN MADIUN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger