Ada apa dengan masyarakat
Ponorogo? Setelah kejadian tragedi pembunuhan gadis belia yang dalam keadaan
hamil, disusul lagi dengan beberapa kali Laka lantas yang hampir kesemuanya
memakan korban jiwa,
Kini Badan Narkotika Nasional (BNN) menggerebek sebuah pabrik
rumahan di Dusun Krajan II, Desa/Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo,Jawa Timur, yang diyakini sebagai sentra penyulingan
minyak bahan baku untuk pembuatan narkoba jenis ekstasi dan sabu-sabu.
"Penggerebegan ini merupakan hasil pengembangan kasus, karena adanya
indikasi industri rumahan ini sebagai pemasok bahan dasar pembuatan narkoba
jenis ekstasi dan sabu-sabu," kata salah satu pejabat BNN yang memimpin
jalannya operasi penggerebekan Kombes Pol Slamet Riyadi di Ponorogo, Rabu.
Sekilas, pabrik pembuatan bahan baku ekstasi milik Gunanto alias Sarnu (43) di
Desa Jenangan, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, tersebut seperti rumah
biasa.
Namun setelah masuk ke gudang bagian belakang, industri rumahan itu
ternyata memiliki fasilitas penyulingan minyak atsiri cukup besar.
Meski
terkesan menggunakan mekanisme penyulingan tradisional, Slamet mengatakan
pabrik rumahan tersebut mampu melayani kebutuhan ekspor dengan pasar Australia.
"Kedoknya diekspor, padahal sebagian dijual di pasar dalam negeri. Minyak
atsiri biasanya digunakan untuk campuran bahan dasar pembuatan sabu-sabu,"
ungkapnya.
Dikonfirmasi mengenai hal ini, Nia velmasari, istri Gunanto mengaku
tidak tahu-menahu jika minyak atsiri yang mereka produksi mereka disalahgunakan
untuk memproduksi narkoba. Ia justru menuding minyak hasil penyulingan mereka
telah disalahgunakan oleh sindikat perdagangan narkoba untuk memproduksi
ekstasi dan sabu-sabu.
Sekitar empat bulan lalu, kata Nia, memang ada seorang
gadis yang mengaku bernama Siti Sundari, warga Madiun datang untuk menyuling
dan mengambil minyak dari akar batang pohon telasih itu.

Nia dan Gunanto baru mengetahui jika
sulingan dari pohon telasih merupakan bahan campuran sabu-sabu setelah BNN
melakukan Penggrebekan. Saat proses penggrebegan tersebut sejumlah petugas TNI,
Polri serta warga terus berdatangan di rumah itu sesaat setelah petugas BNN
melakukan penggerebekan.Sis
0 komentar:
Posting Komentar