Headlines News :

Home » » Cemari Lingkungan, Kelompok Ternak “TANI MAJU” diprotes Warga

Cemari Lingkungan, Kelompok Ternak “TANI MAJU” diprotes Warga

Written By Siswo.Investigasi Indonesia/MDTI Ponorogo on Rabu, 10 Juli 2013 | 22.29





Ponorogo,Investigasi

Belum genap  dua minggu diresmikan, keberadaan kandang ternak milik kelompok ternak “Tani Maju” desa Besuki, kecamatan Sambit Ponorogo dipermasalahkan oleh warganya. Warga menuntut kandang sapi milik kelompok ternak “Tani Maju” Desa Besuki dipindah ketempat lain. Pasalnya lokasi kandang sapi tersebut sangat berdekatan dengan pemukiman warga. Selain terlalu dekat dengan rumah, posisi tanah yang lebih tinggi dari perkampungan mengakibatkan limbah kotoran sapi mengalir ke perkampungan, lahan pertanian dan halaman warga.

Warga juga kecewa karena sebelumnya tidak ada koordinasi. “seharusnya kelompok tani koordinasi dengan warga sebelum membangun kandang didusun kami, pasalnya dampak jangka panjangnya sangat banyak bagi warga termasuk air bersih yang selama ini dikonsumsi oleh warga.” terang Budi.
Budi yang juga Kyai dan tokoh masyarakat dusun Putuk desa Besuki juga menerangkan, kemarahan warga juga dipicu sikap ketua kelompok ternak yang tidak menghiraukan tuntutan warga. Dan warga sudah bulat dan disepakati yang dituangkan dalam surat pernyataan bersama menolak agar segera memindahkan kandang ternak milik kelompok ternak “Tani Maju” dari dusun putuk.terangnya

Namun Ruslan selaku  Ketua Gapoktan, Ketua Kelompok Tani juga ketua kelompok ternak “Tani Maju” ini membantah kalau tidak koordinasi dan minta persetujuan dari warga Putuk. “tidak benar kalau kita tidak koordinasi dengan warga, bahkan warga Putuk juga ada yang jadi anggota. Itu pernyataan dari orang yang iri dan tidak bertanggung jawab, dan masalah ini menjadi tanggung jawab Kepala Desa Besuki untuk penyelesainya”  ungkap Ruslan dengan sangat terburu-buru  

Seperti yang terjadi didesa Besuki kecamatan Sambit Ponorogo, warga dusun Putuk secara keseleruhan sepakat menolak keberadaan kandang sapi milik kelompok ternak “Tani Maju” yang diketuai Ruslan. Dan dari informasi yang berkembang, dalam teknisnya pelaksanaan program bantuan dana hibah pengembangan sapi tidak sesuai dengan juklak/juknisnya.

Dari hasil Investigasi dilapangan,diduga ada rekayasa data untuk merealisasikan dana hibah senilai 250 juta tersebut. “sebelumnya saya tidak tahu kalau termasuk anggota, saya tahu setelah didatangi ketua kelompok dan nama saya sudah didaftar lalu dimintai uang seratus ribu dengan alasan untuk biaya transportasi ketua pergi ke Bandung untuk keperluan work shop” kata salah satu anggota kelompok ternak  dan juga pengurus Kelompok Ternak “Tani Maju” desa Besuki kecamatan Sambit . (sis)
Share this article :

0 komentar:

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. INVESTIGASI INDONESIA EKS KARESIDENAN MADIUN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger