Kendati belum ada titik terang mengenai
pelaku pembunuhan, Rista Fransiska (17) anak semata wayang pasangan suami istri
Saptoni (38) dan Siti Fatimah (33) warga RT 01, RW 01, Dusun Sejeruk,
Desa/Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, namun penyelidikan polisi menemui
babak baru.
Ini menyusul kepastian tim penyidik Polres
Ponorogo melaksanakan pembongkaran makam korban pembunuhan dengan 9 luka
tusuk dan bersimbah darah itu, Selasa (16/7/2013) malam. Pembongkaran makam
siswi kelas 11 SMK Negeri I Ponorogo untuk mengambil sampel darah bayi berusia 7
bulan yang sudah dikandung korban.
Hal ini untuk segera dicocokkan dengan darah
sebanyak 20 saksi orang dekat yang sudah diperiksa tim penyidik Polres
Ponorogo, hingga memasuki waktu hampir sepekan
ini, polisi belum bisa menentukan siapa tersangka dalam pembunuhan sadis korban
yang jenazahnya dibuang di selokan pinggir JL Raya Ponorogo -
Wonogiri, Desa Maron, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo yang ditemukan, Jumat (12/7) hampir tengah
malam kemarin.
Namun sayangnya dalam pembongkaran makam secara diam-diam yang
dilaksanakan sejak pukul 20.00 hingga pukul 22.00 WIB itu, tidak ada warga yang
mau mendekati makam. Selain dilarang polisi, juga jenazah korban sudah
mengeluarkan bau tak sedap yang sangat menyengat hidung.
Candra (16) salah seorang warga Kauman
yang melihat pembongkaran makam itu mengatakan agenda pembongkaran makam korban
itu sengaja dilakukan petugas secara diam-diam, akan tetapi akhirnya banyak
warga Desa Kauman yang mengetahuinya. Malam itu juga semakin banyak warga yang
berdatangan ke pemakaman umum Desa Kauman yang berada di Dusun Merbet sejak
kedatangan sejumlah polisi ke makam itu.
"Memang makam Rista semalam dibongkar. Polisi akan melakukan
tes DNA terhadap bayi yang di kandung Rista itu. Kemungkinan polisi mulai
mengungkap pelakunya. Karena tinggal menunggu tes DNA bayi itu bisa dipastikan
siapa pelaku pembunuhannya. Saya hanya di bibir makam karena takut dan tak
tahan saat mendekat bau jazad korban menyengat. Jadi saya bersama teman-teman
hanya di bibir makam," terangnya Rabu (17/7/2013) pagi.
Sementara Kapolres Ponorogo, AKBP Iwan
Kurniawan ketika dikonfirmasi mengenai pembongkaran makam korban pembunuhan
Rista Fransiska tersebut, pihaknya tidak mengelaknya. Menurutnya, pembongkaran
makam korban tersebut untuk melakukan tes DNA dan untuk mengetahui hasil tes
DNA bayi untuk dicocokkan dengan sejumlah lelaki terdekat korban yang sudah
diperiksa polisi.
"Memang benar semalam polisi membongkar makam Rista untuk
proses penyelidikan terkait tes DNA bayi yang di kandung korban. Hasil tes DNA
akan dicocokkan dengan DNA orang-orang yang dekat korban yang telah diperiksa
penyidik. Tes DNA itu nantinya untuk melengkapi alat bukti agar lebih
valid," Tegasnya.
Selain itu, mantan Kapolres Mojokerto Kota
ini menegaskan sampai saat ini tim penyidik Satuan Reskrim Polres Pnorogo
sudah memeriksa puluhan saksi yang dianggap dekat dan kenal dengan korban.
Kendati demikian, polisi belum berani menyimpulkan dan menentukan siapa
tersangka pembunuh sadis korban itu.
"Sampai saat ini penyidik sudah memeriksa 20 orang. berdoa saja
agar kasus ini segera terungkap," pungkasnya.
,
0 komentar:
Posting Komentar