Headlines News :

Home » » Minta rujuk ditolak,Suami nekat teror pasang Bom

Minta rujuk ditolak,Suami nekat teror pasang Bom

Written By Siswo.Investigasi Indonesia/MDTI Ponorogo on Senin, 09 September 2013 | 05.03

Ponorogo,Investigasi

Kesal karena melihat isterinya selingkuh, seorang suami di Desa Bajang Kecamatan Balong nekat meneror isterinya dengan mengaku telah memasang dua buah bom di dalam rumah. Kejadian meresahkan warga tersebut terjadi pada kamis siang (5/9) kemarin. Perbuatan nekat tersebut dilakukan oleh Sumarni, 40, sang pelaku teror. Lewat sms, Sumarni mengancam Jemono, 60, tetangganya sendiri, yang ketika itu tengah bergotong royong dengan warga lain untuk membersihkan puing-puing rumah Sumarni, yang sudah dibakar oleh sang peneror. Perbuatan nekat Sumarni sebelumnya sudah diawali pada selasa dini hari (3/9) kemarin, pada waktu itu Sumarni memang sudah membakar rumah kosong, yang dulunya sempat ia tinggali dengan Wiwik Wahyuni, 34, isteri pelaku.

Pada kamis pagi (5/9) saat warga tengah bergotong royong membersihkan sisa puing rumah yang terbakar, tiba-tiba warga dikejutkan dengan ancaman Sumarni yang mengaku telah memasang bom di kamar mandi dan kamar tidur, “Bom bisa meledak sewaktu-waktu, jika sanyo (mesin pompa air) dihidupkan” ancam Sumarni. 


Kepala Dusun Buthung, Sugeng Cahyono, membenarkan ancaman teror Bom yang dilakukan Sumarni kepada warga, “semua percakapan yang dilakukan Marni dan Jemono saya rekam, karena Pak Jemono takut, Telepon saya minta dan saya rekam percakapan mereka” urai Sugeng.

Mendapati sms ancaman bom, Sugeng dan Jemono langsung meminta warga untuk lari meninggalkan rumah dan melapor ke Polres Ponorogo. Kabar ancaman bom tersebut langsung sampai ke Polres Ponorogo. Mendengar adanya ancaman bom, Polres Ponorogo langsung menurunkan petugas dari Unit Sabhara untuk melakukan sterilisasi disekitar lokasi kejadian. 


Kapolres Ponorogo AKBP Iwan Kurniawan dan Wakapolres Kompol Trisaksono Puspo Aji, yang tiba dilokasi langsung memangil Wiwik. Disaksikan oleh Kepala Desa Bajang Ninik Setyowati, Wiwik menjelaskan bahwa bahtera rumah tangganya dengan Marni memang sudah lama pisah,”sudah dua tahun kami tidak serumah, kemarin sempat minta rujuk, namun saya menolak karena Marni selalu menuduh saya selingkuh dengan lelaki lain”aku Wiwik dihadapan Kapolres.

Kapolres Ponorogo AKBP Iwan Kurniawan juga menjelskan kalau pihaknya untuk memastikan adanya teror Bom yang di kirim oleh Marni itu , Kapolres mendatangkan Tim Gegagana dari Kompi C Brimob di madiun. Pasalnya ini permnasalahan yang meresahkan warga. "Kita kalau melihat dari keterangan istri dan juga lingkungan, sepertinya tidak mungkin kalau Marni bisa rakit Bom, akan tetapi warga resah dan cemas kita harus terjunkan tim gegana dan hari ini akan datang," tegas Kapolres. 


Tak lama kemudian, sekitar pukul 14.00 WIB petugas penjinak Bom dari Brimob Madiun langsung menyisiri lokasi kejadian. Sekitar kurang lebih selama tiga jam menyisir, Unit tim Penjinak Bom, tak mendapati apapun barang yang dicurigai sebagai bom. Hingga berita ini diturunkan Polisi masih melacak keberadaan Sumarni, yang belum diketahui keberadaanya. 
Share this article :

0 komentar:

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. INVESTIGASI INDONESIA EKS KARESIDENAN MADIUN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger