Madiun investigasi
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun,Drs
H Suhardi,MM meminta dengan tegas soal Polemik yang tejadi di SMKN 1 Kare agar
diakhiri. Saat menerima beberapa siswa dan wali murid di kantor
Bakesbangpolinmas pada Selasa 31/7.12 pekan kemarin,Suhardi langsung bersikap
tegas dengan memberikan pengarahan dan meminta kepada siswa dan wali murid agar
kembali fokus kepada kelangsungan proses belajar mengajar siswa. Soal kepala
sekolah SMKN 1 Kare Sarjono, Suhardi menyatakan akan memantau perkembangan
kepemimpinan Sarjono. Dinas Pendidikan akan melakukan evaluasi kinerja kepala
sekolah secara intensif dan apabila di kemudian hari terjadi permasalahan lagi
dan terbukti melakukan pelanggaran,Suhardi tidak akan segan-segan akan mencopot
kepala sekolah.Dinas Pendidikan akan menyiapkan fasilitas dan sarana prasarana
sekolah guna menunjang proses belajar mengajar siswa. “ Jangan menjadi Guru
Kesasar yang nyekoi siswa dengan persoalan yang sebenarnya bukan porsinya siswa
apalagi sampai memprovokasi siswa “ Kata
Suhardi dengan tegas.Kepala Dinas beserta jajaran dan guru itu adalah pelayan
siswa dimana siswa itu ibaratnya Raja.Siswa harus dilayani dengan
sebaik-baiknya.Siswa adalah aset bangsa yang wajib dibangun SDMnya sejak dini
agar menjadi Generasi Emas Indonesia yang berintelektual dan kompetitif di Era
Globalisasi dunia. Dikatakan lebih lanjut oleh Suhardi bahwa program Tersenyum
yang artinya Tertib,sejuk dan nyaman untuk murid harus benar-benar dapat
dilaksanakan di sekolah.
Dalam kesempatan tersebut Suhardi meminta
kepada siswa dan wali murid untuk segera melaporkan kepadanya jika mengalami
permasalahan sekolah atau hal-hal yang memberatkan orang tua murid.Siswa harus
kembali fokus belajar,belajar dan belajar. Jangan mau di provokasi macam-macam
yang ujung-ujungnya justru malah mengganggu proses belajar mengajar.
Saat salah satu wali murid yang juga mantan
guru SMKN 1 Kare Kofifah yang ikut dalam pertemuan tersebut dan sempat
mempersoalkan Sarjono yang masih menjabat kepala sekolah, Suhardi dengan tegas
meminta agar jangan mengatur-ngatur Kepala Dinas.Justru saat usai pertemuan
tersebut,saat ditanya oleh Suhardi apakah dirinya sudah ijin kepala sekolah
karena telah meninggalkan sekolah pada jam kerja, Kofifah yang sekarang
dimutasi ke gemarang mengaku belum ijin.Suhardi langsung mengingatkan bahwa
guru itu harus tahu Etika jika mau meninggalakan sekolah.Setelah diberikan
penjelasan dan pengarahan oleh Kadindik,rombongan siswa dan wali murid yang
berjumlah 10 orang tersebut langsung meninggalkan Pemkab. Tegasnya
( GUS).
0 komentar:
Posting Komentar